MILITER DAN KEKUASAAN

Military mind merupakan sebuah ideologi yang berisi pengakuan terhadap supremasi si Sipil bahwa tidak ada kemuliaan yang lebih tinggi selain bersikap patuh kepada para negarawan sipil yang memegang kendali pemerintahan. Di negara-negara Barat Military Mind ini kemudian berkembang menjadi semacam koridor yang terlembaga dalam kehidupan sehari-hari yang saling menghormati antara kaum sipil dan militer. Sementara itu, di sebagian negara-negara dunia ketiga, faktor historis menjadi ruang tersendiri bagi militer untuk tidak hanya berperan di bidang pertahanan saja. Adanya keterlibatan militer yang signifikan dan independen (baik dari arahan para pejuang sipil atau para tokoh politik) daiam proses kelahiran sebagian negara-negara tersebut membuat kalangan militer memandang diri mereka sebagai pihak yang turut memegang saham atas negara, yang pada gilirannya juga berhak untuk terlibat dalam proses pengelolaan negara secara umum. Secara rinci buku ini mengetengahkan konflik-konflik kekuasaan antara pihak militer dan pemegang kekuasaan yang terjadi di Indonesia sepanjang perang kemerdekaan pada awal 1950-an dan akhir 1980-an. Konflik yang muncul ketika salah satu pihak merasa pihak lain telah melakukan intervensi terhadap urusan internal ataupun klaim-klaim historisnya. Mampukah pihak sipil dan militer duduk dalam satu meja untuk membicarakan batasbatas teritorial otoritas mereka dalam sistem kenegaraan, dan kemudian bersepakat untuk saling menghormati dan untuk tidak saling melanggar batas-batas tersebut pada masa pasca otoritarianisme Orde Baru ini?